Menemukan Keadilan Hidup

Secara takdir umat manusia didunia ini dapat di kelompokkan kedalam
tiga kelas, yaitu:

(1) Kelas Selebsensa, yaitu orang-orang terlahir dengan kelebihan-kelebihan, seperti menjadi anak dari kaum bangsawan, menjadi
anak dari orang kaya, mempunyai penampilan yang cantik atau tampan dan
kelebihan-kelebihan lainnya. Dengan kata lain mereka diberi kesempatan
oleh "nasib" (tanpa melalui perjuangan sendiri) untuk bisa menikmati
berbagai kenikmatan secara duniawi.

(2) Kelas Audientis, yaitu mereka lahir kedunia ini dengan kekurangan-
kekurangan, atau kebalikan dari kelas selebsensa tadi, karena mereka
mengalami cacat fisik, mempunyai penampilan secara fisik kurang menarik
dan kekurangan-kekurangan lainnya. Dengan kata lain mereka harus
melalui proses perjuangan melawan "nasib" untuk bisa mencapai kehidupan kaum yang berkelas selebsensa.

(3) Kelas Tragis, yaitu mereka yang "seharusnya" bisa menikmati banyak
hal secara duniawi, seperti mereka yang lahir dalam keluarga bangsawan,
anak orang kaya atau menjadi orang kaya, mempunyai penampilan yang
menarik, pintar dan kelebihan-kelebihan lainnya tetapi justru
sebaliknya tidak mendapat kesempatan menikmati semua itu secara
maksimal karena kecelakaan (menjadi cacat atau masalah-masalah
lainnya), perang, pertikaian, digulingkan dari jabatan atau kekuasaan,
atau memang orang tersebut menghindari menikmati kesempatan-kesempatan
itu, contohnya: tetap hidup sederhana meskipun mendapat kekayaan, tidak
mau menikah walaupun secara fisik berpenampilan menarik dan lainnya

Setelah melihat ketiga kelas takdir itu, bagaimana menurut anda,adilkah
hidup ini?

Jika kita menyimpulkan kehidupan ini berdasarkan tiga kelas takdir
diatas maka bagaimanapun juga kita akan menemukan bahwa hidup ini
sungguh tidak adi, terutama bagi kita (saya 100%) yang berada di kelas
audientis (kelompok penonton) kita selalu berkesimpulan bahwa hidup
tidak adil.

Namun meskipun "tidak adil" kita tidak bisa, tidak patut  dan tidak
berhak menyalahkan Tuhan atas semuanya itu, karena setidaknya ada tiga
jalan agar kita (yang berkelas audientis dan tragis) bisa mencapai
"titik keseimbangan" atau "titik yang hampir seimbang" dengan mereka
berkelas selebsensa:

(1) FOKUS KEPADA KEHIDUPAN SPRITUAL.Ini sebenarnya obat satu-satunya
mengatasi perasaan tidak adil, karena hanya dengan fokus kepada
kehidupan spritual kita bisa melupakan ketidakadilan. Logikanya, fokus
kepada kehidupan spiritual berarti kita tidak lagi terlalu berambisi
mengejar kesenangan-kesenangan duniawi, dengan tidak mengejar yang
bersifat duniawi maka kitapun tidak akan peduli akan pencapaian orang
lain dalam hal duniawi, saya kira inilah mungkin yang telah diterapkan
oleh para nabi, para rasul, dan para pendiri agama seperti Budha
Gautama, nabi Muhammad SAW, Rabi Yesus dan lain-lainnya.

(2) MENERAPKAN KEHIDUPAN SURGAWI atau CARA HIDUP SURGAWI. Ini
sebenarnya suatu yang utopia, yang artinya jika seandainya semua
manusia didunia ini, atau setidaknya satu kampung atau satu kelompok
bisa hidup saling mencintai dengan tulus, maka semua perbedaan tidak
pernah lagi menjadi masalah, tiga kelas takdir tadi tidak lagi bisa
memisahkan nasib setiap orang, karena entah yang kaya, yang berkuasa,
yang cantik, yang ganteng, atau yang jelek, yang miskin, yang cacat,
semua hidup berdampingan menjadi "satu nasib" susah sama-sama susah dan
sebaliknya jika senang sama-sama senang, jadi tidak ada ruang untuk
ketidakadilan, ya jelas, karena semuanya senasib.

(3) PERJUANGAN MELAWAN NASIB. Banyak yang berhasil merubah nasibnya dari kemiskinan, dari orang yang tidak berkelas menjadi orang kaya, orang penting (pejabat) dan lainnya. Saya yakin Tuhan sangat menghargai perjuangan yang sungguh-sungguh untuk merubah nasib dan pasti akan memberikan kemudahan untuk berhasil mengubah nasib. Jika kita bertahan pada kondisi yang susah kadang karena kita memang tidak sungguh-sungguh berupaya, atau dengan kata lain, KETIDAKADILAN itu kadang dikarenakan oleh diri kita sendiri.

Bagaimana menurut anda?

<keywords: merubah nasib, kunci sukses, kunci mencapai kebahagian, menjadi orang kaya, hidup yang adil, perjuangan hidup>

  * http://onpot.blogspot.com

0 komentar:

Post a Comment