Demokrat Menang Dengan Kecurangan

Meskipun belum terbukti, namun saya sangat percaya dengan pernyataan bahwa Partai Demokrat besar karena kecurangan, dan mungkin paling tepat karena ada pengelembungan suara.
Hati nurani dan logika saya melihat bahwa rada mustahil jika Partai Demokrat bisa menjadi begitu mudah berkuasa di Indonesia, setidaknya ada beberapa alasan mengapa saya menggangap rada mustahil, diantaranya:
(1).   Siapakah orang yang hebat di Partai Demokrat? SBY? Marzuki Alie? Atau yang lainnya? Meskipun sampai sekarang masih bodoh, saya ini sesungguhnya termasuk orang suka berburu berita dari internet dan sejak tahun 2004 saya sudah sering membaca berita melalui ponsel, namun hanya Ruhut Sitompul dan SBY orang yang sudah lama kedengaran namanya ditelinga saya, banyak nama di Partai Demokrat saya kenal namanya setelah Partai itu menjadi besar, jelas menjadi pertanyaan besar mengapa rakyat begitu banyak memilih sementara “mereka” tidak ada tokoh yang pantas dianggap hebat;
(2). Setelah berkuasa banyak rakyat yang membenci pemerintahan SBY, bahkan ada yang menyamakan SBY dengan kerbau, nah jika memang ada banyak pendukung Partai Demokrat, maka pasti ada aksi protes tandingan untuk membela SBY, tetapi kenyataannya tidak ada, karena memang pendukung SBY tidak banyak, jadi SBY menang karena curang; 

(3). SBY bukan presiden yang merakyat, dia ingin dihormati sebagaimana kebiasaannya di militer, mengapa rakyat mencintai pemimpin yang seperti itu, pidatonya panjang lebar, tapi tidak jelas arah dan tujuan,  jika memang SBY dan Partai Demokrat adalah asli pilihan rakyat, maka bisa berarti rakyat ini frustasi sehingga tidak bisa lagi memilih pemimpin.

Menurut saya setidaknya ada tiga strategi utama Partai Demokrat untuk mencapai kemenangan, selain curang, yaitu:

(1)    Mempublikasikan hasil survey/polling  yang sebenarnya hasil yang direkayasa untuk memunculkan pemikiran di kalangan pemilih: “percuma pilih yang lain atau buang suara dengan memilih yang lain, sudah jelas kandidat/partai ini banyak pemilih.” Saya tidak tau apa istilah kampanye yang seperti itu, yang jelas berhasil “membodohi” banyak orang.

(2)    Waktu kampanye nama istri SBY dikenal  “Kristiani Yudhoyono” setelah berkuasa namanya menjadi “Ani Yudhoyono” apa maksudnya?

(3)    Janji 100 hari, setelah berkuasa kita tidak pernah tau apa yang dibuat SBY selama 100 hari itu, apa pencapaian selama 100 hari itu.

1 komentar:

Logo Partai Demokrat said...

sebagai manusia yang baik kita seharusnya tetap positif thingking terhadap apapun itu

Post a Comment